Anma Chosa's blog
Senin, 22 Juli 2013
hadits larangan korupsi
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ النَّاسِ شَيْئًا فَاحْتَجَبَ عَنْ أُولِيَ الضَّعَفَةِ وَالْحَاجَةِ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. (رواه أحمد )
Dari Mu'adz bin Jabal ra, ia berkata:
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa mengurus suatu urusan manusia,
lalu ia tertutup dari orang-orang lemah dan yang membutuhkan, maka Allah
tertutup darinya pada hari kiamat". (HR. Ahmad)
عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ, أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَعْمَلَ عَامِلًا, فَجَاءَهُ الْعَامِلُ حِينَ فَرَغَ مِنْ عَمَلِهِ, فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ, هَذَا لَكُمْ وَهَذَا أُهْدِيَ لِي. فَقَالَ لَهُ: أَفَلَا قَعَدْتَ فِي بَيْتِ أَبِيكَ وَأُمِّكَ فَنَظَرْتَ أَيُهْدَى لَكَ أَمْ لَا؟ ثُمَّ قَامَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشِيَّةً بَعْدَ الصَّلَاةِ فَتَشَهَّدَ وَأَثْنَى عَلَى اللَّهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ. ثُمَّ قَالَ: أَمَّا بَعْدُ, فَمَا بَالُ الْعَامِلِ نَسْتَعْمِلُهُ فَيَأْتِينَا فَيَقُولُ: هَذَا مِنْ عَمَلِكُمْ وَهَذَا أُهْدِيَ لِي, أَفَلَا قَعَدَ فِي بَيْتِ أَبِيهِ وَأُمِّهِ فَنَظَرَ هَلْ يُهْدَى لَهُ أَمْ لَا؟ فَوَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ, لَا يَغُلُّ أَحَدُكُمْ مِنْهَا شَيْئًا إِلَّا جَاءَ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَحْمِلُهُ عَلَى عُنُقِهِ إِنْ كَانَ بَعِيرًا جَاءَ بِهِ لَهُ رُغَاءٌ وَإِنْ كَانَتْ بَقَرَةً جَاءَ بِهَا لَهَا خُوَارٌ وَإِنْ كَانَتْ شَاةً جَاءَ بِهَا تَيْعَرُ, فَقَدْ بَلَّغْتُ. فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ ثُمَّ رَفَعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَهُ حَتَّى إِنَّا لَنَنْظُرُ إِلَى عُفْرَةِ إِبْطَيْهِ.
(رواه البخارى ومسلم وأحمد وأبو داود والدارمي)
Dari Abu Humaid as-Saaidi r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w telah
mengangkat seorang amil untuk urusan sedekah. Setelah kembali dari
menyelesaikan tugasnya, amil tersebut berkata: Wahai Rasulullah! ini
untuk baginda dan ini dihadiahkan untukku. Maka beliau bersabda
kepadanya: "Bukankah seharusnya engkau duduk di rumah bapak dan ibumu,
dan engkau lihat adakah akan dihadiahkan sesuatu untukmu atau tidak?".
Kemudian beliau berdiri di atas mimbar pada malam harinya setelah
shalat. Setelah membaca syahadat dan memuji Allah dengan pujian patut
untukNya, beliau bersabda: "Amma ba'du, adakah patut seorang petugas
yang aku kirim mendatangiku dan berani berkata: "ini untuk anda dan ini
dihadiahkan untukku? Bukankah seharusnya dia duduk di rumah bapak dan
ibunya, dan melihat adakah akan dihadiahkan sesuatu untuknya atau
tidak?. Demi Zat yang jiwa Muhammad di dalam kekuasaanNya, tidak
berkhianat (korupsi) seorang dari kalian, kecuali pada hari kiamat kelak
dia akan datang, jika yang diambil itu onta, maka ia datang dengan
memikul seekor unta yang sedang melenguh, jika yang diambil itu seekor
lembu, maka ia datang dengan memikul seekor lembu yang sedang melenguh,
jika yang diambil itu seekor kambing, maka ia datang dengan memikul
seekor kambing yang sedang mengembik di atas tengkuknya. Aku telah
menyampaikannya". Kata Abu Humaid :"Kemudian beliau mengangkat kedua
tangannya tinggi-tinggi sehingga kami melihat kedua ketiaknya yang
putih". (HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, Ad-Darimi)
@chosa
hadits tentang ikhlas
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . (رواه البخارى ومسلم)
Dari Amirul-Mukminin, Abu
Hafsh, Umar bin Al-Khaththaab ra, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
saw bersabda: "Sesungguhnya (diterimanya) amal tergantung dengan niat.
Dan sesungguhnya bagi setiap orang itu apa yang menjadi niatnya.
Barangsiapa berhijrah karena Allah dan RasulNya, maka (pahala) hijrahnya
kepada Allah dan RasulNya, dan barangsiapa berhijrah bertujuan
mendapatkan dunia dan menikahi perempuan, maka hijrahnya (mendapatkan)
apa yang menjadi tujuan hijrah". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ. قَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ, يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: الرِّيَاءُ, يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمُ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً؟. (رواه أحمد)
Dari Mahmud bin Lubaid ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil". Mereka bertanya: "Apa syirik kecil itu, ya Rasulullah?". Jawab beliau saw: "Yaitu Riya'. Pada hari kiamat di saat para manusia dibalas amal perbuatannya, Allah berfirman kepada mereka: "Pergilah kepada orang-orang yang dahulu berbuat riya' di dunia, kemudian lihatlah apakah kalian menemukan pembalasan buat mereka?". (HR. Ahmad)
@chosa
kumpulan hadits tentang iman
- Iman
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ, إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ, وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ, أَخْبِرْنِي عَنِ الْإِسْلَامِ. فَقَالَ : رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُومَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: فَعَجِبْنَا لَهُ؛ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِيمَانِ. قَالَ: أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ, وَمَلَائِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الْآخِرِ, وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ الْإِحْسَانِ. قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ. قَالَ: ثُمَّ انْطَلَقَ. فَلَبِثْتُ مَلِيًّا. ثُمَّ قَالَ لِي: يَا عُمَرُ, أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلُ؟ قُلْتُ: اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ, أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ. (رواه البخارى و مسلم )
Dari Umar bin Al-Khaththaab ra, ia berkata: Ketika
kami berada di sisi Rasulullah saw pada suatu hari, tiba-tiba datang
kepada kami seorang lelaki yang berpakaian sangat putih dan berambut
sangat hitam, tidak terlihat padanya bekas-bekas perjalanan dan tidak
seorang pun dari kami yang mengenalnya. Sehingga ia duduk menghadap Nabi
dan menyandarkan kedua lututnya kepada kedua lutut beliau, serta
meletakkan kedua telapak tangannya di atas kedua pahanya sendiri. Lalu
ia berkata: "Wahai Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam". Maka
Rasulullah saw menjawab: "Islam yaitu engkau bersaksi bahwasanya tiada
Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad saw adalah utusan Allah,
engkau tegakkan shalat, engkau tunaikan zakat, engkau berpuasa Ramadlan
dan engkau berhaji ke Baitullah, jika engkau mampu dalam perjalanan".
Kata lelaki itu: "Engkau benar". Lalu Umar berkata: "Maka kami heran
dengannya, ia menanyakannya kemudian ia membenarkannya". Lalu ia
berkata: "Beritahukan kepadaku tentang Iman". Jawab Nabi saw: "Yaitu
engkau beriman kepada Allah, para malaikatNya, kitab-kitabNya, Para
rasulnya, dan hari akhir, dan engkau beriman kepapa Taqdir, yang baik
maupun yang buruk". Lelaki itu berkata: "Engaku benar". Lalu ia berkata:
"Beritahukan kepadaku tentang Ihsan". Jawab Nabi saw: "Engkau menyembah
Allah seolah-olah engkau melihatNya, maka jika engkau tidak melihatNya,
Sesungguhnya Dia melihatmu". Lelaki itu berkata: "Beritahukan kepadaku
tentang hari kiamat". Beliau menjawab: "Sesungguhnya yang ditanya
tentang itu tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Ia berkata:
"Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya". Jawab Nabi saw: "Yaitu
ketika seorang budak perempuan melahirkan tuannya dan apabila engkau
melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin dan
sebagai penggembala kambing sama bermegah-megahan dalam membangun
gedung". Umar berkata: Kemudian orang itu pergi, setelah itu aku berdiam
diri beberapa waktu Nabi bertanya kepadaku: "Wahai Umar! Tahukah kamu
siapakah orang yang bertanya itu?". Jawabku: "Allah dan RasulNya lebih
tahu". Sabda beliau: "Sesunggunya ia itu Jibril, datang untuk
mengajarkan agama kepada kalian". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
عَنْ عَبْدِاللهِ ابْنِ عُمَرَ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الْإِيمَانِ. (رواه البخارى و مسلم)
Dari Abdullah bin Umar ra.: Sesungguhnya Rasulullah
saw bertemu seseorang dari kalangan Anshar yang sedang menasihati
saudaranya soal malu. Sabda Rasulullah kepada orang itu: "Biarkanlah,
sesungguhnya malu itu sebagian dari iman". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِي اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ, وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ, وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ, وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ. (رواه البخارى و مسلم)
Dari Abu Hurairah ra., ia
berkata: Nabi saw bersabda: "Seorang pezina ketika sedang melakukan
zina, ia dalam keadaan tidak beriman. Dan seorang peminum khamr, ketika
sedang meminumnya ia dalam keadaan tidak beriman. Dan seorang pencuri
ketika sedang mencuri ia dalam keadaan tidak beriman. Dan seorang
perampas harta rampasan yang manusia mengangkat pandangan mata kepadanya
karena harta yang dirampas, ketika sedang merampasnya ia dalam keadaan
tidak beriman". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
- Iman dalam Realitas Sosial
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. (رواه البخارى ومسلم وأحمد والنسائى)
Dari Anas
ra, dari Nabi saw, beliau bersabda: "Tidaak sempurna iman seorang dari
kalian sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai diri
sendiri".
(HR. Al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan An-Nasaa'i)
عَنْ عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ. (رواه البخارى وأبو داود والنسائى)
Dari Abdullah
bin 'Amr ra., dari Nabi saw, beliau bersabda: "Seorang Muslim ialah
orang yang kaum Muslimin selamat dari (gangguan) lidah dan tangannya,
dan seorang Muhajir ialah orang yang meninggalkan sesuatu yang dilarang
Allah".
(HR. Al-Bukhari, Abu Dawud dan An-Nasaa'i).
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلَا يُؤْذِ جَارَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.
(رواه البخارى ومسلم وابن ماجه)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia menyakiti
tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, bicaralah yang baik atau diamlah".
(HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
@chosa
kumpulan puisi >>kau
KAU
kumpulan puisi >>Hujan
Hujan
Hujan itu ibarat dentuman alam
Hujan itu desiran suara alam
Percikan air yang menyibak bumi
Menyentuh seantero alam hingga celah-celahnya
Segudang pertanyaan menghinggapiku
Suara alam yang menyibak telingaku
Apakah itu sebuah kegembiraan alam,
Ataukah itu sebuah teguran alam,
pada kurcaci –kurcaci yang menghinggapinya,
ataukah sebuah amarah yang berguguran,
berjatuhan sepanjang detik,
karna ulah manusia yang tak mampu menghargai alam,
tak cakap merawat alam
tak sempurna dalam menyayangi alam.
Menjadikan alam sebagai tempat pemuas belaka,
Menjadikan alam sebagai tong sampah,
Menjadikan alam sebagai pengisi kantong
Namun, tak pernah member balas budi.
Amarah ala mini slalu bergelintir,
Namun, apakah engkau sudah merasa jera?
Apakah engkau tlah menyesali perbuatan itu?
Alam tak perlu sikap jera atau penyesalanmu,
Yang ia butukan hanya secarik saja,
Secarik heleaian kasih sayangmu.
Itulah yang ia cari.
kumpulan puisi >> senyuman
Senyuman
Siang tlah berganti malam,
Matahari tlah di ufuk barat
Burung-burung mulai kembali ke sangkarnya,
Jangkrik pun mulai bersuara lembut
Hawa panas yang menghampiriku,
Kini silih berganti dengan hawa dingin yang menyapaku,
Ku jalani hidupku dengan senyuman
Meski tanpa seorang pujangga hati,
Setiap senyumanku,
Adalah bahagia hidupku..
Langganan:
Postingan (Atom)